Saturday, September 21, 2019

MECHANICAL: 3 DASAR UTAMA PREVENTIVE MAINTENANCE


PREVENTIVE MAINTENANCE
1. Membersihkan (Cleaning)

Pekerjaan pertama yang paling mendasar dalam maintenance adalah membersihkan (cleaning) peralatan/mesin dari debu maupun kotoran-kotoran lain yang mengganggu. Pekerjaan ini sering diabaikan orang karena dianggap tidak penting, dan hanya dianggap sebagai kotoran yang mengganggu tampak luarnya saja. Padahal sebenarnya debu yang menempel pada permukaan mesin merupakan inti bermulanya proses kondensasi dari uap air yang berada di udara sebagai awal terjadinya korosi.

Dalam melaksanakan pekerjaan cleaning perlu ada petunjuk tentang :

  • Bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut
  • Kapan pekerjaan tersebut harus dilakukan
  • Alat bantu apa saja yang diperlukan
  • Hal-hal apa saja yang harus dihindari dalam melakukan pekerjaan tersebut.

Cleaning meliputi peralatan/mesin utama dalam industri, peralatan bantu serta fasilitas pendukung lainnya termasuk lingkungan sekitar peralatan dan lingkungan pabrik.

Cleaning sangat baik dilakukan secara berkala dan disiplin, dengan menyesuaikan waktu operasi peralatan/mesin yang bersangkutan.

Cleaning dilakukan dengan menyesuaikan kondisi lapangan dan jenis kotoran yang timbul. Apabila kotoran berupa debu cukup di lap atau dengan menggunakan vacuum cleaner. Tapi apabila kotoran banyak mengandung serbuk metal atau sejenisnya, cukup dilap saja dan jangan menggunakan semprotan angin.

Dengan kebersihan lingkungan yang terjaga, akan menumbuhkan semangat kerja operator dan menjaga kondisi peralatan/mesin, yang secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas dan menumbuhkan rasa memiliki.

2. Memeriksa (Inspection) 

Pemeriksaan terhadap bagian unit instalasi peralatan/mesin perlu dilakukan secara teratur mengikuti pola jadwal yang sudah diatur. Jadwal dibuat atas dasar pertimbangan-pertimbangan antara lain :

  • Berdasarkan pengalaman yang lalu dalam suatu jenis pekerjaan yang sama, diperoleh informasi mengenai selang waktu/frekuensi untuk melaksanakan pemeriksaan seminimal mungkin dan seekonomis mungkin tanpa menimbulkan resiko kerusakan unit instalasi yang bersangkutan.
  • Berdasarkan sifat operasinya yang dapat menimbulkan kerusakan setelah unit instalasi peralatan produksi beroperasi dalam selang waktu tertentu.
  • Berdasarkan rekomendasi dari pabrik pembuat mesin produksi (manual book).

3. Memperbaiki (Repair) 

Apabila terdapat kerusakan pada bagian unit instalasi peralatan produksi hingga kinerjanya tidak mencapai standar yang dapat diterima, maka perlu dilakukan perbaikan (repair). Repair bertujuan untuk mengembalikan fungsi peralatan kembali pada kondisi standar semula, dengan usaha dan biaya yang wajar.

No comments:

Post a Comment