Saturday, August 28, 2021

INDUSTRY: MENGENAL KAKOTORA SEBAGAI CARA PENINGKATAN QUALITY

Dulu saat saya masih bekerja untuk NSK Bearings Manufacturing Indonesia, pernah diajarkan salah satu metode budaya kerja Jepang untuk meningkatkan kualitas produk. Budaya tersebut dikenal dengan istilah 'kakotora', yang berasal dari gabungan dua kata yang dipersingkat. Kata pertama adalah kako yang berarti masa lalu, kemudian tora dari serapan trouble atau masalah. Sehingga dalam istilah industri kemudian kakotora dikenal sebagai masalah, trouble, kegagalan yang terjadi di masa lalu.


Dalam bahasa inggris mungkin dikenal dengan istilah lesson learned, atau kita akrab mengenalnya dengan one point lesson. Satu titik pembelajaran. Kakotora dalam penerapannya adalah menggunakan metode pengumpulan database setiap kejadian masalah atau trouble yang mengakibatkan kegagalan produk atau cacat produk (defect). Hasil dari pengumpulan data ini bisa berupa beberapa hal antara lain; waktu kejadian, jenis produk, dari mesin mana produk di proses, jenis trouble, jenis deffect, jenis penanganan.


Kakotra; Lesson Learned
Source: Google


Kemudian database ini dikumpulkan untuk menjadi album rujukan di kemudian hari, sebaiknya ini tersosialisasi dengan baik di kalangan terkait agar menjadi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan skill operator dalam menghasilkan settingan mesin yang baik sehingga mesin benar-benar dalam kondisi perform dan hanya menghasilkan produk OK saja tanpa ada deffect atau NG produk. Dalam penerapannya, kakotora umumnya dikontrol dan dimonitoring oleh bagian QA sebagai penjamin kualitas.


Apakah sulit menerapkan kakotora? Sebenarnya tidak cukup sulit, sama seperti halnya metode-metode lainnya dalam peningkatan kualitas produk, yang dibutuhkan dalam penerapan kakotora adalah keajegan atau konsistensi dari seluruh pihak terkait. Ada metodenya, ada sistemnya, ada penanggung jawab pelaksana, kontrol, dan monitoringnya. Terdapat sebuah pepatah yang mengatakan begini, "experience is the best teacher, and the worst experiences teach the best lessons”


Peribahasa di atas menekankan pentingnya pengalaman. Dapat dikatakan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik, baik itu pengalaman baik maupun yang buruk. Ada banyak pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman, dan dari pengalaman itu dapat kita belajar. Begitu halnya dengan pengalaman trouble masa lalu yang sudah pernah dialami dan diketahui sumber masalahnya, operasi produksi bisa belajar darinya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama atau bahkan bisa meningkatkan (improve) kualitas dengan belajar dari kejadian trouble masa lalu.


Siapkah ber-kakotora di operasi produksi pabrik kita? Mari terus berimprovement untuk menjadi manusia yang lebih baik. Di lain kesempatan akan saya coba jelaskan lebih detail tentang bagaimana menerapkan kakotora sebagai cara meningkatkan kualitas produk di operasi produksi pabrik.

No comments:

Post a Comment