Sunday, July 30, 2023

OPINI: MENYOAL PANDEMI COVID-19 YANG LALU

Sebuah repost…

Stakeholder di negara maju seperti US, Germany, Jepang, China, India berlomba temukan vaksin Covid-19, sementara masyarakat kita di Indonesia masih debat berkutat mencari pembenaran Covid-19 itu nyata atau hanya sekedar konspirasi.

Sampai kapan ya warga bangsa ini hidup di bawah kegelapan? Kita ini sering merasa sebagai bangsa timur yang menjunjung tinggi peradaban dan kultur, padahal salah satu kultur yang kita langgengkan adalah mencari atribusi (penghargaan) di mata orang lain.

Tidak jarang orang yang bukan ahlinya terus-terusan berbicara ngalor ngidul soal perihal yang sebenarnya mereka tidak tahu sama sekali. Politisi bicara dunia medis, aparat keamanan dan ketertiban bicara agama, pemusik bicara sains, dan seterusnya. Terus sampai pernyataan bias terulang-ulang sehingga menjadi biasa.

Masyarakat pun juga demikian mudahnya menerima mentah semua serapah yang disampaikan oleh orang yang tidak ahlinya. Bahkan sering dijadikan kutipan untuk kemudian dipamerkan kepada orang lain dalam kerangka hubungan sosial. Grup WA keluarga kadang isinya banyak berupa repost broadcast informasi yang sebenarnya adalah sampah.

Nafsu angkara murka adalah penyebab semua ini. Haus atribusi, ingin dipandang, butuh perhatian, ingin diikuti dan seterusnya. Itulah watak dasar manusia yang berasal dari sisi gelap sanubari alam kejahatan. Setan tak benar-benar hanya berwujud api seperti kiasan selama ini, seringkali malah berwujud manusia dalam berbagai sifat sikapnya yang hina.

Mojosari
Penghujung Juli 2020

Sunday, July 23, 2023

FAMILY: TUMBUH KEMBANG ANAKKU

Semua orang tua pasti peduli dengan tumbuh kembang anaknya. Begitu juga denganku selaku seorang ayah, setiap perilaku anakku tidak luput dari perhatian semaksimal mungkin. Aku mengamati dan mengikuti dengan cukup baik perkembangan di usia balitanya ini.

Ini penting saya sampaikan, anakku Val sangat tertarik dengan boneka karakter bayi. Dia menggendongnya dengan penuh kasih sayang sembari berucap lirih, “hay adek”. Apa artinya semua ini? Apakah dia secara naluriah batiniyah menginginkan seorang adik? Atau sebenarnya ini adalah bagian dari tumbuh kembang seorang balita?

Bahkan saat baju yang dikenakan oleh boneka karakter bayi ini lepas resletingnya di bagian belakang, Val anakku dengan nada lirih berkata, “ayah, bajunya lepas benerin ayah”. Tentu tumbuh kembang semacam ini sangat membahagiakan. Dia mulai mengerti banyak tentang apa yang dirasakan.

Waktu terus berjalan begitu cepatnya hingga tanpa sengaja Val sudah memiliki segudang kosa kata. Saat kecil dulu meskipun dia belum bisa bicara, selalu dan terus ku ajak monolog. Hari ini aku terperangah dengan ledakan kata-kata yang perlahan sudah dia susun sedemikan rupa sehingga mudah dipahami.

Sehat terus ya gadis kecilku, saat kamu sudah memutuskan untuk menimang boneka karakter bayi itu dengan kelembutan. Di sanalah ayah berharap hatimu terus konsisten berkembang penuh kelembutan dan kasih sayang. Semoga tumbuh kembangmu nanti disertai dengan terpilihnya presiden RI yang baik hati. Aamiin.