Sunday, March 29, 2015

Berang-Berang

Sekarang atau lusa sama saja
Kau dustakan rasa dan logika
Penuhi jiwa-jiwa kosong ini dengan tuak
Melihatmu pun terasa makin muak
Berang-berang memanjat pohon pinang
Tak dirasa kini sudah teramat panjang
Hidupku di sepanjang jalanan
Tergapai banyak asa dan pilihan
Meski tak satu pun menjadi kebahagiaan
Aku lelah
Kamu enggak?

Pantas saja wong kamu hanya bergantungan
Kek berang-berang
Iya, faktanya memang
Tiap malam terasa sebentar
Habis waktu terpakai buat bergitar
Sembari melihat kesuraman yang terdengar
Tanpa takut melihat awakmu yang sangar
Sangar, cuih...

Sekarang atau lusa sama saja
Kau dustakan rasa dan logika
Pekat hitam noda sudah kau lukis
Kiranya sekarang waktunya menggrubris
Sebuah karya indah lewat tetulis
Berang-berang memanjat atap
Tak terasa kini sudah kualat
Terima rentetan azab dan teratap-ratap
Wajarkah ini bertetap-tetap
Tonggak revolusi menanti tertancap
Sendu pun hantui, masa-masa mudaku
Koheren dengan bahagia semu itu

Semu?
Nyata! Jika api ini semakin membara!
Juangku untukmu adalah bait-bait dan prosa
Bukan laki jika aku tak kuasa
Membendung segala dera dan derita
Berang-berang semakin berang
Melihat tajam ke depan
Awali mimpi dengan pujian
Kau lah maha besar Tuhan
Tambun, 29/03/2015
Robi Cahyadi

Wednesday, March 18, 2015

Sudahi Perihmu

Hari demi hari
Minggu ketemu minggu
Bulan melewati bulan
Tahun berganti tahun
Tak ada titik temu
Bahagiamu jauh dari kenyataan
Aku tak mampu buatmu nyaman
Terkesan cinta ini seakan-akan

Lalu harus bagaimana aku?
Jika hadirku adalah musibahmu
Hempaskan aku dari hidupmu
Jika adaku hanyalah kepedihan
Abaikan saja setiap perhatian

Cinta soal rasa
Cinta soal jiwa
Cinta soal sifat
Cinta itu abstrak
Dan bukan kontrak
Tak dapat dipaksakan
Tak pula dapat dirundingkan

Aku pasrah
Dengan jiwa-jiwa yang lelah
Hadapimu yang penuh kesah
Minggirlah
Aku pamit
Aku ingin lihat kamu mandiri
Dengan cinta yang sejati
Siapa itu?
Kamu lah yang tahu
Sudahi perih ini
Pergilah...

Tambun, 18/03/2015
Yang selalu mendoakan kebaikan dan kebahagiaanmu
Robi Cahyadi

Thursday, March 5, 2015

Saat Rindu Bertemu Asu (Aku Suka Kamu)



Malam...
larut dalam alunan merdu suara daku
membisik dalam ke arah kalbu
sembari menusuk jiwa yang pernah dampingiku
meski terhitung sejengkal waktu

Pagi...
hanyut dalam hentakan kaki saat berlari
menuju singgasana penyatuan dua hati
tapi tak kunjung temu satu persepsi
alangkah terkejutnya esok hari

Sore...
tak salah duga kita saling mencinta
dalam bisikan hati tanpa suara
saat aku coba menyapa lalu kamu tertawa
sebuah lilin habis terangi gelap gulita
ada bahagia

Nanti...
ya nanti, kita pasti berjumpa
entah kau yang mendoa apa aku yang tersenyum
yang pasti embun semakin tebal selimuti rinduku padamu
kamu semakin gelisah besarkan hatimu
menyoal kehadiranku


Tambun, 5 Maret 2015
Robi Cahyadi