Tuesday, November 12, 2019

MAULID NABI; SEBUAH PERENUNGAN PERJUANGAN IMPROVEMENT RASULULLAH


Hari kelahiran nabi Muhammad SAW atau orang lebih sering menyebutnya dengan istilah maulid nabi, merupakan fenomena yang sangat sakral bagi sebagian besar mayoritas umat islam di muka bumi ini. Ada semacam rasa iman dan kegembiraan saat datang hari lahir nabi Muhammad SAW ini. Semata-mata sebagian besar umat islam tersebut gembira dan memperingatinya karena kecintaannya pada nabi Muhammad SAW.

Terlepas dari pro dan kontra dalam bentuk perbedaan pendapat di kalangan ulama juga umat islam sendiri terkait boleh tidak memperingati hari lahir nabi Muhammad SAW, melalui tulisan singkat ini saya mengajak pembaca untuk merenungi betapa dahsyat dan nikmatnya karunia Allah SWT di muka bumi ini atas lahirnya sang kekasih yaitu nabi Muhammad SAW selaku rijalul islah (pembawa perubahan) untuk membawa manusia dari zaman kegelapan menunu zaman yang terang benderang dan umat terbaik ini (khoiru ummah).

Para ulama di kalangan umat islam berselisih pendapat tentang kapan hari tepatnya nabi Muhammad SAW lahir, tetapi mayoritas dalam banyak kitab tarikh (sejarah) menyepakati bahwa nabi lahir pada tanggal 12 bulan maulud bertepatan dengan hari senin tahun Gajah. Disebut tahun gajah karena konon pada saat itu Abrahah raja Yaman vassal kerajaan katolik Ethiopia dengan armada pasukannya yang menaiki Gajah sedang dalam misi penyerangan ke kota Makkah.

Nabi Muhammad SAW lahir dari rahim seorang wanita yang berasal dari kalangan terpandang bani Quraisy yaitu Siti Aminah. Ayahnya bernama Abdullah yang kala itu wafat saat nabi masih berada di dalam kandungan, ayahanda nabi tercatat wafat karena harus pergi berperang membela kaum Quraisy melawan ekspansi Abrahah. Sepanjang di kandungan hingga lahirnya nabi tercatat tidak pernah menyusahkan dan bahkan mayortias ulama sepakat berpendapat bahwa nabi lahir dalam keadaan telah suci.

Terlalu panjang jika penulis membahas sejarah demi sejarah perjalanan nabi Muhammad SAW dari lahir hingga sepanjang hidupnya. Teramat banyak mukjizat dan keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW. Dari rentetan biografi nabi tersebut penulis ingin menggarisbawahi dan menitikberatkan pada bagaimana nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT di muka bumi ini dapat mengubah kaum Quraisy atau lebih luas lagi yaitu mengubah dunia hanya dalam kurun waktu 23 tahun saja.

Banyak ilmuwan dan akademisi baik dari kalangan islam sendiri atau barat bahkan menominasikan nabi Muhammad SAW sebagai manusia paling progresif revolusioner dalam mengubah peta kehidupan sosial, ilmu, politik, akidah manusia di muka bumi ini. Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah mula-mula dari Allah SWT adalah untuk mengajarkan akhlakul karim (good attitude) kepada manusia. Karena perilaku yang baik itulah awal mula sebab manusia bisa menjadi beradab dan kemudian endingnyadunia dipenuhi cahaya gilang gemintang.

Semangat yang dilakukan nabi Muhammad SAW dalam mengajarkan kebaikan demi kebaikan kepada umat manusia dalam kurun waktu 23 tahun masa kenabian tersebut adalah apa yang kini disebut sebagai semangat perbaikan terus menerus dan berkelanjutan, sarjana barat dan Jepang menyebutnya sebagai Continuos Improvement atau Kaizen. Dalam istilah alquran hal ini disebut dengan kaidah fastabikul khoirot, berlomba-lomba dalam kebaikan. Nabi Muhammad adalah role model terbaik bagi umat islam dan seluruh manusia di muka bumi ini yang mengimaninya.

Sebagai umat yang mencintainya tentu sudah sepatutnya kita berbangga hati dan penuh suka cita menyambut hari lahir nabi Muhammad SAW. Tidak sampai sebatas itu kita tentu harus mengupayakan diri agar senantiasa bisa meneladani semangat nabi Muhammad SAW dalam menuju perbaikan dan kebaikan. Kita tidak boleh menyerah dan tertunduk diam pada keadaan, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk terus melakukan peningkatan kualitas diri baik dari segi ruhaniah ataupun jasmaniah. Sedapat mungkin agar seimbang dalam melalukan upaya menuju umat islam yang unggul dari ke dua sisi, dunia dan akhirat.

Apa yang bisa dilakukan dalam kaitannya meneladani sejarah nabi Muhammad SAW di era moderen ini? Yang pasti adalah menjalankan perintah kebaikan yang telah disampaikan oleh beliau baik dari yang terwahyukan di dalam alquran atau yang disabdakan dalam kumpulan hadist-hadistnya. Di samping semua itu tentu kita juga harus berkomitmen menanamkan semangat gigih kemandirian dalam setiap usaha menuju kondisi lebih baik, atau sarjana barat menyebutnya sebagai autonomous adapun ilmuwan Jepang mengatakannya dengan istilah Jishu Hozen.

Terakhir, penulis mengajak pembaca untuk sekali lagi bangga, penuh suka cita, merenungi dan mensyukuri betapa hadir dan lahirnya nabi Muhammad SAW di muka bumi ini telah terbukti mampu mengubah dunia dan segala isinya yang dahulu kala sangat pekat gelap gulita penuh kebodohan menjadi terang benderang penuh cahaya ilmu dan peradaban. Muaranya adalah berhasil menjadi masyarakat muslim terbaik (khoiru ummah) di muka bumi ini.

Tidak berhenti di situ saja, tentu sebagai umatnya haruslah kita terus menjaga agar cahaya terang yang dibawa oleh nabi tersebut dapat tetap menyala benderang hingga datangnya hari kiamat nanti dengan berupaya menjadikan diri kita sebagai manusia yang berakhlakul karim (good attitude) dan selalu mengupayakan perbaikan dalam fastabikhul khoirot (continous improvement) di setiap langkah kehidupan kita. Semoga bisa konsisten mengupayakannya. Aamiin.

Wallahu’alam bisshowab.

Robi Cahyadi
Aktif menulis dan menyuarakan kebaikan di www.robicahyadi28.blogspot.com

No comments:

Post a Comment