Sunday, December 27, 2020

CAPAIAN: WHITE BELT PERATAMAKU DALAM HIDUP

Dalam dunia persilatan kita mengenal sistem grade (tingkatan) capaian kompetensi silatnya, rata-rata seorang pesilat akan berupaya keras mendapatkan sabuk hitam karena ada nilai prestisius di sana, menjadi pesilat dengan sabuk hitam adalah bukti kemahiran sekaligus kehormatan. Dalam dunia industri manufaktur khususnya yang menekuni dan menjadi praktisi continuous improvement juga ada grade (tingkatan) capaian sepertinya halnya dalam dunia persilatan.

Certified LSS White Belt By Prodemy ID

Dimulai dari sabuk putih (white belt), kuning (yellow belt), hijau (green belt), hitam (black belt), dan master sabuk hitam (biasanya puncak tertinggi ini disebut dengan master black belt), hanya orang tertentu yang bisa capai ini, di Indonesia jumlahnya relatif tidak banyak. Setelah belajar secara konsisten hampir satu bulan dan lulus ujian, saya dengan rasa bangga mendapatkan sabuk putih (white belt) sebagai permulaan untuk menuju ke tingkatan selanjutnya.

Scope (cakupan) setiap tingkatan tentu berbeda-beda, dalam piramida grade tersebut white belt memang baru di fase dasar (terbawah) yaitu sebagai praktisi yang memahami pengertian, tujuan, dan penerapan secara umum Lean Six Sigma sebagai alat continuous improvement (CI). Tahap selanjutnya tentu adalah yellow belt yang cakupannya lebih mendalam, yaitu sebagai partisipan aktif sekaligus reviewer atas aktifiitas yang dilakukan oleh team project dalam CI.

Untuk bisa menuju puncak tertinggi, setiap grade harus dilalui. Setelah mencapai yellow belt biasanya partisipan akan berusaha menggapai grade selanjutnya yaitu green belt. Green belt memiliki cakupan yang lebih luas dan mendalam lagi yaitu berkisar di area memimpin suatu project CI dengan analisa data yang super kompleks. Umumnya mereka yang sudah mendapatkan level green belt adalah seorang yang diberi tanggung jawab sebagai pilot project dalam aktifitas CI.

Lalu bagaimana dengan black belt? Seorang dengan level capaian black belt adalah pemimpin project untuk level di bawahnya, menjadi mentor, berfungsi sebagai trigger project dan sebagai creator problem solver dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang ditemukan dalam rangkaian aktifitas CI. Kemudian master black belt adalah pucuk tertinggi dalam piramida kasta ini, namanya juga master umumnya mereka yang berada di sini adalah sebagai pengampu, pelatih, penasihat, coach, traineer dari mereka yang berada di level black dan green belt.

No comments:

Post a Comment