Saturday, October 4, 2014

Rindu Muhammadku

saat itu malam gelap gulita penuh cekam

tak ayal pun takut menggelayuti pikiranku

tak ada nasi atau air yang dapat ku tuang ke mulutku

kering ini mengguruiku pada ketabahan

aku tersiksa

nafasku terengah di tengah malam gulita

mana sang wahyu

mana sang pematik semangat itu

dunia semakin sempit dengan tikus berdasi

dasinya sepanjang seperti kehidupan ini

oh....

bulan, kau tak tampakkan indahmu karena malu pada Tuhanmu

aku tahu kamu malu jua pada Rasulmu

oh...

dedaunan, engkau pun tak luput dari enggannya memekarkan bungamu

aku tahu, kamu malu pada Muhammadmu

aku rindu Muhammadmu yang dulu di tengah gurun berpihak pada kami

kami yang kecil ini seperti lalat di tengah lautan samuderamu

negeriku semakin gelap

matahari pun bahkan tersering malu menampakkan sumeringahnya

sesekali di siang hari dia memanasi bumi ini

hingga akhirnya kami kami lagi yang merintih kehausan

oh...

Usaikah keabadian rida dan kasihMu itu hingga tak lagi ada salju sejuk dikutubMu

Kemanakah kini sifat-sifatmu itu wahai Muhammadku? Aku rindu...

No comments:

Post a Comment