Saturday, January 5, 2013

Pribadi Mulia

Sebuah cerita datang dari sudut kota penyangga Jakarta dibagian selatan. yah, Bogor. cerita ini sedikit menginspirasi kita semua untuk lebih peka sosial. karena pada hakikatnya hidup di dunia ini bukan persoalan dalil atau aturan-aturan tertulis, melainkan hidup ini adalah bagaimana kita berbuat, melakukan sesuatu kebaikan kepada orang lain, menjaga ukhuwah, kedamaian, keselarasan, dan keharmonisan untuk mencapai ketenangan batin dalam rangka menjadi hamba Allah yang taat dan berbudi pekerti luhur.


Alkisah dalam suatu siang,

Ada kejadian menyentuh dalam angkutan kota sepanjang Darmaga sampai Baranangsiang, Bogor. Pengemudi angkotnya anak muda. Di dalam angkot, duduk tujuh penumpang. Masih lima kursi yang belum terisi. Angkot saling menyalip berebut muatan. Tampak pemandangan aneh. Di depan angkot yang dikemudikan pemuda tadi, seorang ibu dengan tiga anak remaja berdiri di tepi jalan. Dua angkot berhenti. Si ibu bicara kepada sopir angkot. Kedua angkot lalu melenggang pergi.



Saat angkot ketiga berhenti, si ibu bertanya, "Dik, lewat terminal bus, ya?" Sopir menjawab, "Ya." Ibu tidak kunjung naik. Ia bilang, "Tapi kami tidak punya ongkos." Sambil tersenyum, sopir itu menjawab, "Gak papa, Bu. Naik saja." Si ibu tampak ragu-ragu. Sopir mengulangi perkataannya, "Ayo, Bu, naik saja, enggak apa-apa!" Kebaikan sopir angkot itu sungguh mempesona. Pas jam ramai, angkot lain saling berebut penumpang, sang sopir merelakan empat kursi untuk ibu dan ketiga anaknya. Empat penumpang gratisan ini turun di Terminal Bus Baranangsiang. Si ibu mengucapkan terima kasih kepada sopir.




Di belakang ibu itu, seorang penumpang pria turun, lalu membayar Rp 20 ribu. Ketika sopir hendak memberi kembalikan karena ongkos angkot hanya Rp 4.000, pria itu bilang, uang itu untuk ongkos dirinya dan empat penumpang gratisan tadi. "Terus jadi orang baik ya, Dik," ujar pria tersebut kepada sopir angkot.



Subhanallah. Begitulah seharusnya masyarakat Indonesia kita ini.

Andaikan semua manusia di muka bumi ini bisa seperti itu, mari kita mendoakan diri kita semua dan orang lain untuk senantiasa bisa menjadi orang-prang yang berbudi pekerti luhur.

No comments:

Post a Comment