Thursday, October 16, 2014

Manusia Jalang (Sebuah Puisi Sindiran)

AKU

Aku Pria Jalang
Dari Kumpulannya Yang Terbuang
Aku Kecantol Wanita Jalang
Demi Tubuhnya Kuhambur Uang
Gejolak Hasrat Nafsu Berpetualang
Membuat Masakan Di Rumah Terasa Kurang

Aku Anak Manusia, Aku Anak Malang
Affairku Akhirnya Tercium Orang
Karir Suksesku di DPR Akhirnya Hilang
Karena Ada Kelemahanku Yang Bisa diserang
Semuanya Hancur Gara-gara Selembar kutang
Kepada Siapa Aku Pantas Berang?

Semua Kesalahan Kulimpahkan Kepada Si Jalang
Tetapi Sebenarnya Godaan Si Wanita Jalang
Takkan Mempan Kalau Akunya Sendiri Tidak Jalang!
Kesadaran Selalu Datang Menjelang Petang
Kini Yang Ku-punya Tinggal Tulang
Tapi Sebelum Aku Berpulang
Aku Ingin Berpesan Kepada Sesama Hidung Belang !
Kiamat segera datang......!!!!
Tobatlah mulai sekarang..
rang.. rang.. rang..

Tambun, 16 Okt 2014

Wednesday, October 15, 2014

Biarkan Mereka Ada

TOLERANSI

Biarkan keyakinan itu ada
sebab dialah roh penuntun hidup
bila beda dengan keyakinanmu
biarkanlah saja
sebagaimana mereka membiarkan
keyakinanmu tetap hidup dan tumbuh
mereka yang telah hidup
menyelami alam sekitarnya
menghafal jejak-jejak
dan segala pertanda
biarkan, biarkan saja
menghujat bukanlah jawaban
bertahan bukanlah kekonyolan
biarkan saja

Tambun, 15 Okt 2014

Wednesday, October 8, 2014

Pidato Soekarno Tentang Toleransi

Berikut ini merupakan pidato Bung Karno yang dinyatakan dalam Sidang di Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945, yang antara lain berbunyi sebagai berikut:

"Saudara-saudara yang bernama kaum kebangsaan yang di sini, maupun Saudara-saudara yang dinamakan kaum Islam, semuanya telah mufakat, bahwa bukan negara yang demikian itulah kita punya tujuan. Kita hendak mendirikan suatu Negara semua buat semua. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya, tetapi semua buat semua".

"Kita mendirikan negara Indonesia, yang kita semua harus mendukungnya. Semua buat semua! Bukan Kristen buat Indonesia, bukan golongan Islam buat Indonesia, bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, bukan Van Eck buat Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia, tetapi Indonesia buat Indonesia, semua buat semua!"

"Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua."
Isi pidato yang menjadi salah satu bahan penyusunan dasar ideologi Indonesia itu perlu dijadikan ingatan bersama kapanpun karena isi pidato itu senantiasa relevan sepanjang ancaman intoleransi mengincar keutuhan Indonesia.

Jangan sampai suatu golongan tertentu mendominasi dan memperoleh kekuasaan mutlak di NKRI ini. Terlebih jika golongan itu berpaham radikal, konservatif, dan penuh kekerasan dalam memaksakan pahamnya ke masyarakat luas.


Saturday, October 4, 2014

Rindu Muhammadku

saat itu malam gelap gulita penuh cekam

tak ayal pun takut menggelayuti pikiranku

tak ada nasi atau air yang dapat ku tuang ke mulutku

kering ini mengguruiku pada ketabahan

aku tersiksa

nafasku terengah di tengah malam gulita

mana sang wahyu

mana sang pematik semangat itu

dunia semakin sempit dengan tikus berdasi

dasinya sepanjang seperti kehidupan ini

oh....

bulan, kau tak tampakkan indahmu karena malu pada Tuhanmu

aku tahu kamu malu jua pada Rasulmu

oh...

dedaunan, engkau pun tak luput dari enggannya memekarkan bungamu

aku tahu, kamu malu pada Muhammadmu

aku rindu Muhammadmu yang dulu di tengah gurun berpihak pada kami

kami yang kecil ini seperti lalat di tengah lautan samuderamu

negeriku semakin gelap

matahari pun bahkan tersering malu menampakkan sumeringahnya

sesekali di siang hari dia memanasi bumi ini

hingga akhirnya kami kami lagi yang merintih kehausan

oh...

Usaikah keabadian rida dan kasihMu itu hingga tak lagi ada salju sejuk dikutubMu

Kemanakah kini sifat-sifatmu itu wahai Muhammadku? Aku rindu...

Dosen Jadoel

Kriteria dosen jadoel:
1) tidak pernah menerima kritik (anti kritik)
2) memberi nilai dengan pertimbangan emosional (kedekatan)
3) cara pengajaran yg masih menerapkan text book (fokus pd buku rujukan)
4) merasa bahwa dosen adalah resi/empu dan mahasiswa adalah kerbau
5) merasa bahwa ilmu itu didapat dosen dengan susah payah dan mahasiwa harus mengalami hal serupa (politic revans)

Intinya mahasiswa itu minta:
1) dosen yg gaol
2) dosen yg gak jadoel
3) dosen yg modernis
4) dosen yg easy going
5) dosen yg mencerahkan

Sekian dan tetap semangat.
:)