Ceremonial Ulang Tahun Val Elail ke-1 |
Hari ini minggu tepat tanggal 27 Desember 2020 adalah hari ulang satu tahun kelahiran Malika Val Elail anak biologis pertamaku dengan istri sahku, bukan dengan yang lainnya karena memang betulan ndak ada yang lainnya. Di tengah pandemi Covid-19 kami bermaksud merayakan momen bahagia ini secara sederhana dengan membeli kue kecil untuk Val disertai lilin berbentuk angka 1 sebagai penanda bahwa ini adalah ulang tahun kelahirannya yang pertama.
Kemudian karena sudah dicoba berkali-kali agar Val bersedia meniup lilin tersebut dan hasilnya gagal, akhirnya ujung-ujungnya mamanya yang niup, puffffhhh nyala api di lilin itu mati. Entah apa filosofinya seremonial mainstream demikian itu, saya beranggapan ini hanya momen normal seperti kebanyakan manusia pada umumnya. Meniup api pada lilin dalam seremonial ini, saya pribadi lebih senang mengartikannya sebagai simbol membunuh segala bentuk keburukan dalam hidup yang berulang tahun.
Beberapa hari terakhir ini mamanya Val kena flu berat sehingga tidak banyak menyentuh Val karena takut flunya menular. Val lebih banyak sama saya ayahnya, baik saat mandi, tidur atau pun bermain sehari-hari. Saya bersyukur diberikan anugerah berupa anak cantik yang aktif dan menggemaskan, meski saya sadar betul momong, memandikannya, membersihkan pantatnya dari kotoran, megganti popoknya, membuatkan susu di tengah malam bukanlah pekerjaan yang menyenangkan. Setidaknya ini adalah latihan secara alamiah naluriah untuk menjadi ayah yang telaten dan ikhlas.
Untuk mamamya yang sudah dengan penuh kasih sayang mencurahkan segala bentuk pendampingan terhadap Val saya juga mengucapkan banyak terima kasih. Sudah sejauh ini menerima “kahanan” dan bersama-sama dalam suka dan duka, sangat emosional sekali tentunya hati ini saat menuliskan tepat di kalimat ini. Seperti halnya momen saat Rhoma Irama menyatakan curahan hatinya kepada Ani. Seakan saya tak pernah menyangka bisa senormal ini menjalani kehidupan dalam biduk rumah tangga sebagai manusia pada umumnya.
Di lingkungan perumahaan tempat kami tinggal, saya beruntung Val cukup punya teman seusia pantaran dengannya. Jadi saya dan istri cukup merasa nyaman sekaligus tenang bahwa mungkin Val nantinya tidak akan terasa kesepian. Karenanya dalam konteks bersosial dan menjalin ukhuwah dengan teman-temannya Val, istriku hari ini masak nasi kuning dan ayam serundeng untuk dibagikan ke teman-temannya Val.
Seremonial kecil ini tentu niatnya bukan pamer atau berfoya-foya, apa sih yang dipamerkan dari hal sesederhana ini, kalau toh ditulis dan diceritakan itu tujuannya semata-mata hanya berbagi kebahagiaan, benar bukan? Niat murni semua ini tentu bersyukur dan berbahagia atas ulang tahun kelahiran Val, selain itu juga tentu berharap doa-doa kebaikan dari teman-teman sepantarannya dan semua pembaca tulisan ini.
Terakhir, di hari yang memorable ini saya berharap semoga Val anakku terus tumbuh sehat baik secara jasmani dan atau rohani. Begitu juga dengan saya dan mamanya semoga selalu disehatkan oleh Allah SWT dan dimudahkan segala rezekinya tentu agar bisa mendampingi Val tumbuh sampai menjadi remaja berprestasi yang baik hati, berbudi luhur, dan pancasilais. Kemudian melihatnya saat dewasa duduk di pelaminan dan kami berdua berpegangan tangan bersiap menjadi kakek nenek yang terus bersatu dalam harmoni kasih sayang. Indah bukan? Semoga semua doa ini diijabah oleh Allah SWT. Aamiin.
Petang yang tenang dengan suara tarhim dari langgar dan masjid perumahan
Malang, 27 Desember 2020
No comments:
Post a Comment