Monday, December 26, 2022

MANUFAKTUR: MENGENAL BRIX

Brix merupakan derajat satuan untuk menggambaran jumlah atau kadar kandungan gula (zat padat) yang terlarut dalam larutan air. Zat padat termasuk gula (sukrosa, glukosa dan fruktosa), pektin, asam organik, dan asam amino, seluruhnya berkontribusi pada nilai Brix.

Brix disimbolkan dengan °Bx atau °Brix. Umumnya Brix digunakan untuk menghitung persentase gula dalam buah dan sayur serta persentase gula dalam produk pangan. Hal ini dikarenakan gula adalah padatan terlarut yang paling melimpah dalam produk pangan. Oleh karena itu, nilai Brix paling banyak difungsikan untuk memperkirakan kandungan gula dalam buah dan sayuran, baik bentuk produk jadi maupun bahan mentah.

Kandungan gula, tentu saja memengaruhi rasa manis, yang biasanya menjadi komponen penting penilaian konsumen terhadap kualitas produk. Akan tetapi penting untuk dicatat bahwa rasa manis dapat dikalahkan oleh aspek rasa lainnya. Oleh karena itu, nilai Brix yang tinggi tidak menjamin rasa yang manis.

Ilustrasi: refractometer sebagai alat uji nilai brix dan salinitas

Sebaliknya, nilai Brix yang lebih rendah juga tidak selalu berarti produk tersebut kekurangan kadar gula. Satu derajat Brix setara dengan 1 gram sukrosa dalam 100 gram larutan, namun jika larutan mengandung padatan terlarut selain sukrosa maka derajat Brix hanya dapat diperkiran mendekati kandungan padatan terlarut lainnya.

Begitu juga dengan nilai 10 °Bx sama artinya dengan 10 gram gula dalam 100 gram larutan. Perhitungan Brix seperti ini biasanya dilakukan dengan bantuan alat yang disebut piknometer. Piknometer adalah alat yang terbuat dari bahan kaca mirip dengan botol kecil yang dilengkapi degan tutup dan lubang kapiler, difungsikan untuk menghitung massa jenis suatu cairan yang kemudian disesuaikan dengan tabel indeks Brix.

Namun jarang yang memilih menggunakan alat piknometer untuk menghitung Brix di era industri saat ini. Hal ini dikarenakan alat piknometer menggunakan botol kaca yang pasti rawan mengalami kecelakaan teknis, juga lebih sulit dibersihan. Hasil dari piknometer juga kurang akurat sehingga perlu menguji sampel berulang kali yang tentu akan memakan waktu cukup lama.