Dulu saat saya masih bekerja untuk NSK Bearings Manufacturing Indonesia, pernah diajarkan salah satu metode budaya kerja Jepang untuk meningkatkan kualitas produk. Budaya tersebut dikenal dengan istilah 'kakotora', yang berasal dari gabungan dua kata yang dipersingkat. Kata pertama adalah kako yang berarti masa lalu, kemudian tora dari serapan trouble atau masalah. Sehingga dalam istilah industri kemudian kakotora dikenal sebagai masalah, trouble, kegagalan yang terjadi di masa lalu.
Dalam bahasa inggris mungkin dikenal dengan istilah lesson learned, atau kita akrab mengenalnya dengan one point lesson. Satu titik pembelajaran. Kakotora dalam penerapannya adalah menggunakan metode pengumpulan database setiap kejadian masalah atau trouble yang mengakibatkan kegagalan produk atau cacat produk (defect). Hasil dari pengumpulan data ini bisa berupa beberapa hal antara lain; waktu kejadian, jenis produk, dari mesin mana produk di proses, jenis trouble, jenis deffect, jenis penanganan.
Kakotra; Lesson Learned Source: Google |
Kemudian database ini dikumpulkan untuk menjadi album rujukan di kemudian hari, sebaiknya ini tersosialisasi dengan baik di kalangan terkait agar menjadi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan skill operator dalam menghasilkan settingan mesin yang baik sehingga mesin benar-benar dalam kondisi perform dan hanya menghasilkan produk OK saja tanpa ada deffect atau NG produk. Dalam penerapannya, kakotora umumnya dikontrol dan dimonitoring oleh bagian QA sebagai penjamin kualitas.
Siapkah ber-kakotora di operasi produksi pabrik kita? Mari terus berimprovement untuk menjadi manusia yang lebih baik. Di lain kesempatan akan saya coba jelaskan lebih detail tentang bagaimana menerapkan kakotora sebagai cara meningkatkan kualitas produk di operasi produksi pabrik.
No comments:
Post a Comment