Yah kali ini saya akan sedikit mengulas dan membahas tentang percintaan.
Mungkin akan terlihat aneh jika selama ini banyak dari
pembicaran saya yang cenderung lebih ke bahasan teknik, tiba-tiba mendadak
berbicara tentang cinta. Adakalanya
seorang engineer pun sangat menginginkan sebuah bahasan tentang romantisme
percintaan. Karena pada hakikatnya semua orang terlahir sama yaitu sama-sama
saling memiliki perasaan dan pasti pernah mengalami apa itu jatuh cinta. Saya
pikir ini sangat manusiawi. Bukankah begitu kiranya?
Sebagai awal dari tulisan ini akan saya coba definisikan
arti cinta itu sendiri menurut sudut pandang saya sebagai penulis. Apakah cinta
itu? Semua dari kita pasti sering menanyankan makna sebenarnya tentang arti
cinta. Seiring berjalannya umur, ketika menginjak remaja kita semua pasti
bertanya-tanya apa itu cinta? Kenapa saya suka dengan lawan jenis? Hal-hal
dasar seperti itu sangat sering terjadi pada manusia dengan kondisi psikis yang
normal dan wajar. Mungkin akan bereda bagi mereka yang dalam situasi tidak
adanya ketertarikan dengan lawan jenis, mereka yang seperti itu akan lebih
sulit mendefinisikan arti cinta.
Cinta?
Cinta itu adalah akumulasi dari sekumpulan rasa kagum,
senang, dan sayang yang pada akhirnya menyeret hati kita untuk ingin
memilikinya, Apaun yang kita cintai itu. Cinta itu luas, bisa berupa cinta
terhadap sesama ataupun kepada sesuatu benda. Tapi pada hakikatnya cinta kepada
hal entah cinta kepada sesama atau benda di dunia ini jangan melebihi cinta
kita pada Allah Tuhan pencipta alam semesta ini beserta isinya.
Oke, sekarang kita masuk pada sesi mengapa kita itu bisa
mencintai sesama? Terlebih dalam kehidupan ini kita pasti dihadapkan pada
ketertarikan pada lawn jenis. Kenapa kita tertarik padanya? Yang ganteng naksir yang cantik ataupun
sebaliknya? Mengapa kita diberikan rasa suka, sayang , dan ingin memilki orang
yang kita kagumi? Jawabnya secara singkat mungkin adalah itu takdir, itu
kodrat, itu sangat manusiawi. Tapi apa salah jika kita mencoba mengilmiahkan
reason-reason ini semua? Saya pikir tidak,
justru sebaliknya, kita harus tahu bagaimana fenomena ketertarikan kita,
atau rasa cinta kita itu muncul dan ada.
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kamu kepada Tuhanmu yang
telah menbciptakanmu dari diri yang
satu, dan padanya Allah menciptakan istrinya dan dari padanya Alah
memperkembangbiakan anak laki dan perempuan yang banyak. . “
(QS.Annisa:1)
Nah, dari firman Allah saja sudah dapat kita jadikan rujukan
bahwa kiranya manusia laki atau perempuan diciptakan adalah untuk saling melengkapi
satu sama lain dan berkembangbiak mempunyai keturunan dan meneruskan
kelestariannya dimuka bumi. Artinya apa,
dari sini kita dapat melogikakan bahwasannya, kemampuan berkembangbiak itu
adalah karunia Allah yang dalam bentuknya secara fisis dikenal dengn kemampuan
seksualitas. Ini sangat fitrah sekali dan normal.
Dari sini pula dapat kita asumsikan bahwa tertarik dengan
lawn jenis itu adalah sah-sah saja, oleh karenanya kita sering dibikin
deg-degan ketika menatap lawan jenis kita yang ganteng, cantik dll. Partama
mungkin kita harus mengabaikan dulu rasa tidak wajar ketika berbicara tentang
seks. Karena pada hakikatnya seks itu bukanlah hal yang tabu untuk dibahas.
So, sekarang saatnya menginjak ke permasalahan seks, apakah
itu seks? Secara bahasa seks berarti perkelaminan, makanya jangan heran ketika
anda ditanya dengan pertanyaan apakah seks anda? Itu maksudnya adalah
menanyankan jenis kelamin anda, yang jelas bisa aja jawabannya laki atau
perempuan, bukan banci. Hehe, lantas apakah arti seks itu sendiri secara
definisi istilah? Seks adalah kemampuan manusia untuk membentuk ciri-ciri
seksualitas berupa fisik, emosi, psikologi, dan juga imajinasi serta
intelektual.
Ngomongin masalah seks, tak pernah lepas dari ciri fisik,
alangkah baiknya kita mengetahui sedikit tentang alat reproduksi kita, secara
perbedaan tentu sangat jauh antara ciri alat reprodusi pria dan wanita. Pada pria kita kenal dengan sebutan testis
dan vas deferens sebagai alat kelamin interna, penis dan skrotum sebagai alat
kelamin eksterna. Pada wanita kita mengenalnya dengan istilah ovaruim, tuba
falopi, uterus dan vagina sebagai alat
kelamin interna. Dan mons veneris, labila mayora minora, vulva, klitoris
sebagai alat kelamin eksterna. Tentu saya tidak akan membahas istilah itu satu
persatu, karena itu bukan bidang saya.
Nah, ciri-ciri fisik ini dikendalikan oleh sistem yang kita
sebut dengan sistem hormonal. Singkat cerita, sistem hormonal inilah yang
menjadikan adanya perbedaan ciri fisik pada pria dan wanita yang pada akhirnya
akan menyebabkan ketertarikan dan ketergantungan satu sama lain, seperti yang
dijelaskan diatas. Dengan perbedaan-perbedaan ciri fisis itulah manusia yang
berlawanan jenis memiliki rasa saling tertarik, suka, kagum, bahkan timbul rasa
sayang. Yang perlu digaris bawahi adalah bahwa saya melihat fenomena saling
ketertarikan antar lawan jenis ini melalui sudut pandang perbedaan ciri fisis
yaitu seks. Tentu banyak faktor yang menjadikan mengapa kita saling tertarik
dan suka dengan lawan jenis. Tdak hanya
karena faktor ketertarikan karena faktor seks.
Kembali ke bahasan awal, bahwa kenapa kita bisa saling
mencintai? Tentu disini saya tidak akan membahas melulu tentang cinta yang
timbul karena seks semata. Tapi ada yang lebih dari sekedar itu, yah, masih ingat definisi cinta diatas tadi? Hayo?
Lupa ya? Hehe oke, cinta atau love tadi kan adalah perasaan ingin saling
memiliki yang kuat, saling mengasihi dan rasa cinta bisa saja ditujukan kepada
sesama, benda , ataupun alam. Tapi sekiranya kita HARUS selalu mengingat bahwasanya
tiada cinta yang akan abadi selain rasa cinta kita kepada Allah yang telah menciptakan alam semesta ini
beserta isinya.
Dalam sebuah hadist dijelaskan, ada seorang lelaki yang
tengah duduk didekat nabi dan pada saat itu seorang lelaki lain lewat. Orang
yang duduk bersama nabi pun berkata, “ya rasulallah, sesungguhnya aku mencintai
orang barusan karena Alah” lantas nabi pun menjawab, “sudahkah kau beritahukan
kepadanya?” orang itu menjawab, “belum ya rasulalloh” dan nabi pun berkata,
“beritahukan padanya” setelah orang itu memberi tahukannya, maka orang yang
tadi lewat menjawab “semoga Allah me-RAHMAT-imu karena kau mencintaiku karena
ALLAH semata”.
Dari kisah ini dapat kita ambil hikmah, bahwa rasa kagum,
sayang, cinta kita pada sesama janganlah melampaui batas hingga kita melupakan
siapa Dzat yang paling harus kita cintai, yaitu Allah. Itu jika kita
mengharapkan rahmat. Nah, akhirnya dapat kita tarik kesimpulan, bahwa ekspresi
cinta itu adalah hal yang wajar dan fitrah. Yang jadi masalah adalah apakah kita
telah membina rasa suka, kagum, sayang bahkan cinta kita kepada sesama hanya
karana semata-mata mengharap RahmatNya?
Semoga menjadi renungan, jikalau hidup ini tidak lama, boleh
kita mencintai sesama, bahkan mungkin harus. boleh mengekspresikan rasa cinta
kita kepada orang yang kita kagumi, tapi pastikan bahwa itu semata-mata karena
mengharap Rahmat Allah. Karena pada fitrahnya pula manusia mengharap surganya bukan?
Itu dulu mungkin yah postingan yang tak begitu berkualitas ini,
tentunya tetap berharap semoga bermanfaat bagi seluruh pembaca yang budiman.
No comments:
Post a Comment