Logo Kopkar NSK |
Tulisan ini adalah mutlak pendapat atau opini penulis dalam menilai atau menyikapi RAT Kopkar (Koperasi Karyawan) PT. NSK BMI yang mana penulis adalah bagian dari anggota koperasi sekaligus sebagai karyawan PT. NSK BMI itu sendiri. Penulis berkeinginan memberikan sebuah penilaian yang bisa saja akan dipandang obyektif dan tidak menutup kemungkinan akan terlihat subyektif. Untuk mendukung agar tulisan ini mendekati obyektif maka penulis berusaha memakai data-data atau pertanyaan secara langsung kepada anggota koperasi yang lain, khususnya tentang proses pelaksanaan RAT 2016 ini.
Pada tanggal 5 Maret 2016 diadakan sebuah rapat anggota di hall PT. NSK BMI yang biasa disingkat RAT (Ratapat Anggota Tahunan) 2016 yang mana berarti yang diulas adalah hasil kinerja kopkar selama tahun buku 2015 dan juga rencana atau planing kerja kopkar di tahun yang akan datang yaitu tahun 2016. Acara RAT dijadwalkan akan berjalan mulai pukul 8.00 WIB meski pada kenyataannya baru efektif berjalan sekitar pukul 8.45 WIB. Panitia penyelenggara pada RAT 2016 adalah dari teman-teman FDA (Forum Delegasi Anggota) Kopkar PT. NSK BMI. Target dari RAT ini rampung atau finish pada pukul 13.30 WIB meski nyatanya molor hingga selesai pukul 15.00 WIB.
Secara umum acara berjalan lancar seperti yang dikehendaki, meski penulis mencatat ada beberapa kondisi yang menurut hemat penulis kurang sesuai, atau lebih tepatnya kurang maksimal. Pada bagian apakah itu? Ya, pada bagian acara pokok, yaitu tanggapan LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban) pengurus dan peangawas. Penulis melihat pada bagian ini terkesan saudah sangat terarah, dalam artian tidak ada perlawanan dalam bentuk kritisi terhadap pertanggungjawaban pengurus, khususnya menyangkut soal neraca keuangan. Kami anggota yang ikut RAT sadar bukan karyawan dengan kelebihan khusus yang mampu menilai atau mengkritisi hal terkait neraca keuangan, alhasil kami tidak cukup mampu melihat dengan detil data neraca keuangan yang telah disajikan oleh pengurus dalam LPJ-nya. Pada momen ini kami anggota serasa mengikuti sebuah prinsip bernama husnudzon (baik sangka). Kami tak memberi pertanyaan serius dalam hal ini, mutlak anggota kalah.
Pada bagian acara pokok ini pun dibentuk kelompok atau komisi yang terdiri dari sekurangnya sekitar 16 anggota kokpar, dengan total peserta RAT yang ada maka terbentuk 5 komisi. Tujuan dari komisi ini adalah merapatlan dengan anggotanya masing-masing untuk menyimpulkan apakah LPJ pengurus dan pengawas secara umum diterima atau tidak, jika pun tidak, apa catatannya dan rekomendasinya di tahun buku yang akan datang? Waktu yang diberikan panitia penyelenggara adalah 90 menit. Pertanyaan penulis pun muncul, apakah mungkin dengan waktu yang singkat tersebut anggota yang terdiri dari 16-20 orang di tiap komisinya mampu efektif memberikan masukan-masukan yang mengkritisi sekaligus memberikan saran pada pengurus dan pengawas Kopkar? Penulis dengan tegas menyatakan tidak cukup dan sangat tidak efektif! Ini poinnya.
Kenapa penulis mengatakan ini tidak efektif dan tidak maksimal? Indikatornya sederhana, semua komisi yang ada menyatakan LPJ pengurus dan pengawas DITERIMA dengan catatan. Artinya apa? Penulis menyimpulkan anggota tidak cukup mampu menyalurkan aspirasinya secara maksimal karena waktu yang sangat terbatas, disamping memang dari awal RAT ada kecenderungan anggota apatis terhadap poin-poin yang bersifat angka yaitu neraca keuangan. Sekali lagi karena keterbatasan kemampuan anggota dalam mempelajari laporan keuangan yang besarannya milyaran tersebut. Padahal hemat penulis justru pada bagian neraca keuangan ini lah yang harus dikaji sangat dalam dan teliti mengingat ini adalah sangat vital, menyangkut dengan keamanahan pengurus, transparansi, dan kapabilitas.
Lantas apa solusi menghadapi problem seperti yang dijelaskan di atas? Pengurus kopkar hendaknya menyegerakan training kepada anggota tentang cara baca atau cara meneliti neraca keuangan. Jika anggota diberikan ilmu tentang neraca keuangan sangat mungkin roda usaha kopkar PT. NSK akan berjalan tanpa unsur kecurigaan anggota terhadap pengurus, karena anggota dapat menilai secara sistematis data dan angka-angka yang disajikan pengurus dalam LPJ-nya. Disamping itu, dengan adanya kritisi pada bagian neraca keuangan maka akan menjadi sangat obyektif dalam mengatakan dan menyatakan keuangan kopkar PT. NSK BMI berjalan sehat tanpa adanya kecurangan dalam pengelolaan keuangannya, sehingga diharapkan semua elemen yang ada dalam kopkar PT. NSK BMI khususnya anggota dapat berinvestasi dengan nyaman dan tenang.
Demikanlah ulasan sedikit dari penulis dalam rangka menyikapi penyelenggaraan RAT 2016 Kopkar PT. NSK BMI, semoga ke depan pengurus, pengawas, dan anggota melalui perwakilannya di FDA dapat semakin mewujudkan berjalannya roda usaha kopkar dengan lebih baik, semakin handal dan solid. Sehingga benefit yang dapat diperoleh anggota kopkar semakin banyak dan tentu tidak lupa profit kopkar juga semakin besar. Terpenting dari semua ini adalah transparansi, mengingat tujuan dari koperasi tak lain adalah kesejahteraan anggota dengan transparansi kepengurusan dan pengelolaan. Amin.
No comments:
Post a Comment