Sebuah cerita datang dari sudut kota penyangga Jakarta dibagian selatan. yah, Bogor. cerita ini sedikit menginspirasi kita semua untuk lebih peka sosial. karena pada hakikatnya hidup di dunia ini bukan persoalan dalil atau aturan-aturan tertulis, melainkan hidup ini adalah bagaimana kita berbuat, melakukan sesuatu kebaikan kepada orang lain, menjaga ukhuwah, kedamaian, keselarasan, dan keharmonisan untuk mencapai ketenangan batin dalam rangka menjadi hamba Allah yang taat dan berbudi pekerti luhur.
Alkisah dalam suatu siang,
Ada
kejadian menyentuh dalam angkutan kota sepanjang Darmaga sampai
Baranangsiang, Bogor. Pengemudi angkotnya anak muda. Di dalam angkot,
duduk tujuh penumpang. Masih lima kursi yang belum terisi. Angkot saling
menyalip berebut muatan. Tampak pemandangan aneh. Di depan angkot yang
dikemudikan pemuda tadi, seorang ibu dengan tiga anak remaja berdiri di
tepi jalan. Dua angkot berhenti. Si ibu bicara kepada sopir angkot. Kedua angkot lalu melenggang pergi.
Saat angkot ketiga berhenti, si ibu bertanya, "Dik, lewat terminal bus,
ya?" Sopir menjawab, "Ya." Ibu tidak kunjung naik. Ia bilang, "Tapi
kami tidak punya ongkos." Sambil tersenyum, sopir itu menjawab, "Gak
papa, Bu. Naik saja." Si ibu tampak ragu-ragu. Sopir mengulangi
perkataannya, "Ayo, Bu, naik saja, enggak apa-apa!" Kebaikan sopir
angkot itu sungguh mempesona. Pas jam ramai, angkot lain saling berebut
penumpang, sang sopir merelakan empat kursi untuk ibu dan ketiga
anaknya. Empat penumpang gratisan ini turun di Terminal Bus
Baranangsiang. Si ibu mengucapkan terima kasih kepada sopir.
Di
belakang ibu itu, seorang penumpang pria turun, lalu membayar Rp 20
ribu. Ketika sopir hendak memberi kembalikan karena ongkos angkot hanya
Rp 4.000, pria itu bilang, uang itu untuk ongkos dirinya dan empat
penumpang gratisan tadi. "Terus jadi orang baik ya, Dik," ujar pria
tersebut kepada sopir angkot.
Subhanallah. Begitulah seharusnya masyarakat Indonesia kita ini.
Andaikan semua manusia di muka bumi ini bisa seperti itu, mari kita mendoakan diri kita semua dan orang lain untuk senantiasa bisa menjadi orang-prang yang berbudi pekerti luhur.
No comments:
Post a Comment