Sunday, May 5, 2024

FAMILY: BABAK AWAL USIA PERNIKAHANKU

Tidak terasa pernikahan kami sudah lebih dari lima tahun lamanya. Katakanlah usia hidup kami mampu menembus 70 tahun, artinya usia pernikahan kami baru setara sekitar 18 menit babak pertama sebuah pertandingan sepak bola full time.

Artinya masih sangat jauh untuk menuntaskan peluit panjang babak kedua berakhir yaitu di menit 90. Belum lagi jika masih harus dapat injury time yang dewasa ini dalam pertandingan sepakbola seringnya melebihi 5 menit per babak. Atau jika ternyata berlanjut ke babak adu pinalti, akan semakin panjang jalan menuju kemenangan itu.

Lima tahun lebih menuju ulang tahun ke enam pernikahan yang tentunya penuh drama dan lika-liku. Mulai dari bagaimana memahami apa yang seringkali dia inginkan atau pun dia memahami keinginan saya untuk tidak mengajak bicara sedikit pun saat saya baru sampai rumah dari bepergian.

Perjalanan masih akan sangat panjang, mustahil dengan komitmen yang kecil sebuah pernikahan dapat langgeng sampai ke duanya dijemput ajal. Pernikahan memang butuh komitmen yang sangat luar biasa, tidak boleh kita meremehkan perihal ini.

Pernikahan adalah ibadah yang barangkali menjadi ibadah terpanjang dalam hidup manusia khususnya penganut islam. Dijelaskan dalam islam bahwa “barang siapa menikah maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah kepada Allah swt pada separuh yang kedua”.

Dalam bahtera pernikahan pasti selalu ada masalah dalam rumah tangga bahkan seringnya yang bersifat unpredictable dan itu membutuhkan manajemen konflik yang berkesinambungan. Jika berhasil menghadapinya dengan baik maka itulah ibadah. Itulah esensi kenapa pernikahan dikatakan sebagai ibadah terlama.

Tindak tanduk dalam rumah tangga mengandung dua konsekuensi logis yaitu pahala dan dosa. Sebut saja istri dengan riang menyiapkan makanan tapi suami enggan menyantapnya, jika istri kecewa itu tentu akan menjadi kutukan bagi suami. Pun begitu jika suami ingin dibuatkan segelas kopi tapi istri ngersula tidak ikhlas, Allah SWT niscaya murka.

Semoga kami diberikan kekuatan lahir dan batin untuk terus berkomitmen, untuk selalu siap mitigasi dan mengelola konflik di dalam ikatan pernikahan ini. Semoga keberkahan-keberkahan dan ridhlo Allah SWT senantiasa menyertai. Aamiin. 🤲🏽

No comments:

Post a Comment