Apakah anakku Hyperactive?
Malika Val Elail, Puteri Kecilku |
Jujur saja tentunya sangat senang memilki anak yang sehat dan aktif begerak dan tidak pernah berhenti bermain. Saya meyakini bahwa tingkat aktif yang tinggi merupakan wujud dari kecerdasan. Anak sehat dan cerdas otaknya selalu terstimulus untuk melakukan banyak gerakan, begitu kata para ahli di berbagai artikel yang saya baca. Bayi yang banyak gerak justru memungkinkan dia untuk cepat tanggap terhadap lingkungan sekitarnya.
Tapi di satu sisi lainnya saya khawatir, takut, dan cemas karena banyaknya gerakan tersebut sangat berpotensi mengakibatkan cedera jika si kecil jatuh dan tersungkur saat bermain. Beberapa kali kepalanya sempat kejedot, saya melihat sendiri betapa ibunya menjadi panik dan kemudian ikut menangis saat si kecil jejeritan menahan sakitnya terbentur.
Saya berusaha mencari tahu dan konsultasi dengan berbagai orang, juga tentunya bu bidan yang mestinya beliaulah orang yang ahli dalam perbayian. Semuanya berkata dan memberi referensi bahwa anak yang aktif itu justru anugrah yang harus disyukuri. Jika bayi banyak diam dan murung justru itu tanda bahwa anak tidak bahagia. Begitu kira-kira. Jadi sejauh ini masih merasa lega dengan berbagai penjelasan tentang positifnya bayi aktif ini.
Mengawasinya selama 24 jam secara ekstra adalah tugas ibunya sehari-hari setelah pulang mengajar dari sekolah. Saya tentu disibukkan dengan aktifitas bekerja untuk memberinya jaminan belanja bulanan sehingga tidak banyak waktu yang saya curahkan untuk si kecil. Jika hari libur tentu saya berusaha untuk membantu meringankan beban istri saya dengan momong si kecil, saya berikan kesempatan kepada istri untuk hangout dengan teman-temannya, seringnya dia memilih basket sebagai hobinya sejai kecil.
Harus diakui, momong bayi itu tidak semudah dan semenyenangkan yang banyak orang bayangkan. Jika kebetulan yang dimomong itu aktifnya naudzubillah seperti ini ya bisa-bisa tipes ayahnya kambuh lagi. Di tengah situasi yang serba campur aduk itu saya tetap berusaha melembutkan hati agar bisa menerima kenyataan bahwa ini semua adalah kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT. Semoga si kecil terus tumbuh sehat, aktif dan tentu lembut hatinya. Aamiin.
Malang, 19 September 2020
Ayahnya Val
Keterangan foto: Si kecil girang saat dimasukkan ke mesin cuci sama bapaknya, mumpung ibunya sedang basket
No comments:
Post a Comment