Saturday, March 8, 2025

EXPERIENCE: Belanja di Pasar Lawang

Seminggu sekali saya dan istri ke pasar Lawang untuk membeli pisang kesukaan Fiyo dan Val. Saya punya langganan, mbah tua yang berada di pojok ujung pertigaan selatan pasar sering menjadi tujuanku.

Pisangnya fresh dan tentunya murah meriah, satu cengkeh alias satu sisir hanya 15 ribu saja. Terkhusus buat ndulang gendukku bisa bertahan semingguan. Hemat dan tentu menyehatkan bukan?

Selain pisang, mbah tua ini juga jualan buah lainnya seperti nanas, pepaya, dan sejenisnya. Saya salut dengan usianya yang tidak muda, mbah ini konsisten berjualan sepanjang waktu di pagi hari di saat ramainya pasar.

Saya membayangkan, di era yang anak-anak muda saat ini ndak gelem buka lapak dan bakulan di pasar. Kira-kira siapa ya generasi 10 tahun mendatang yang akan jualan di pasar? Pasar isinya pedagang sepuh-sepuh semua saat ini.

Padahal sudah banyak cerita manusia-manusia sukses di seantero negeri ini, kesuksesannya berkat hasil jerih payah orang tuanya yang bakulan di pasar. Pasar tradisional adalah urat nadi rakyat jelata, seyogyanya mendapatkan tempat perhatian extra.

Lawang, 9 Februari 2025